Sebagai mana Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang TRIBUNNEWS.COM, Kasus penipuan kian marak terjadi di Jepang di tengah pandemi Covid-19 dengan target kalangan usia lanjut. "Keadaan mencari uang semakin susah dan kejahatan semakin meningkat dengan penipuan lewat telepon mengaku dari polisi, dari pegawai bank dan sebagainya," ungkap sumber Tribunnews.com seorang polisi Jepang, Selasa (28/4/2020).
Sebagai contoh diungkapkannya seorang wanita usia 80 tahunan tertipu 2,95 juta yen atau 425 juta rupiah baru-baru ini.Menurut polisi, pada tanggal 18 April wanita yang tinggal di Kure Hiroshima menerima panggilan telepon dari seorang wanita yang mengaku sebagai karyawan bank. Wanita mengaku dari bank itu berkata, "Kartu ibu akan diganti dengan kartu baru di bulan April ini sebagai antisipasi penyebaran Corona. Penipu itu juga menawarkan, kalau tidak bisa ke tempatnya, seorang karyawan muda akan mengunjungi korban. "Masukkan semua kartu bank ke dalam amplop sehingga staf saya yang muda dapat mengambilnya," kata si penipu. Kemudian seorang pria muda datang dan mengambil kartu beserta nomor PIN diberitahukan sang nenek kepada penipu. Uang 2,95 juta yen raib dikuras sang penipu. Menurut polisi Perfektur Hiroshima, kejadian tersebut pertama kali di Horoshima dengan modus memanfaatkan kondisi virus Corona. "Jumlah penipuan dengan tema Corona, baik soal masker dan sebagainya akan semakin banyak dan masyarakat diharapkan dapat semakin hati-hati kalau menerima telepon," lanjutnya. Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: info@jepang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar