1. Pelaku Adalah Teman Seprofesi
Diketahui pelaku pelecehan seksual itu sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di sebuah universitas di Kota Semarang, Jawa Tengah.Pelaku adalah teman seprofesi satu angkatan suami korban. Ia diduga telah mencampurkan sperma miliknya ke dalam makanan yang dikonsumsi korban.
2. Tinggal Satu Rumah
Pendamping korban dari Legal Resource Center untuk Keadlian Jender dan HAM (LRCKJHAM), Nia Lishayati, mengatakan, kejadian tersebut terjadi saat korban bersama suaminya, tinggal dalam satu rumah kontrakan bersama pelaku.Nia, mengatakan sebelum tinggal dalam satu rumah kontrakan, korban sebenarnya tidak setuju pelaku tinggal bersama dirinya dan suami. Pelaku mengaku enggan menyewa rumah sendiri lantaran alasan biaya. Keluarga korban sebenarnya tidak setuju namun pelaku bersikeras dengan alasan tersebut.“Pelaku sebenarnya juga sudah memiliki istri dan anak. Tapi, istrinya tidak dibawa ke Semarang. Pelaku juga sudah bekerja sebagai dokter dan memiliki klinik di luar Semarang,” tutup Nia.
3. Curiga Posisi Tudung Saji
Kejadian tidak sopan tersebut awalnya diketahui karena korban curiga tudung saji tempat menyimpan makanan miliknya selalu berubah posisi dan berubah bentuk.“Korban semula mencurigai adanya kucing atau tikus di rumah kontrakan tersebut,” ujarnya dilansir solopos, Senin (13/9/2021).Namun kecurigaan tidak terjawab karena tidak adanya binatang peliaraan seperti kucing atau pun tikus di rumah kontrakan itu.
4. Aksi Sang Dokter Terekam Kamera
Untuk membuktikan kecurigaan tersebut, korban pun kemudian memasang rekaman video melalui gawai yang diletakkan di tempat tersembunyi. Ia pun kaget setelah melihat rekaman video dari iPad miliknya. Ia melihat pelaku mengintip dirinya yang sedang mandi sambil melakukan masturbasi.
Dia melanjutkan, selaku melakukan mastrubasi, pelaku meletakan sperma miliknya ke dalam makanan yang disiapkan korban untuk sang suami.“Bisa dibayangkan korban dan suami, dalam jangka waktu yang lama memakan makanan yang tercampur dengan sperma. Hal ini membuat korban trauma dan merasa tertekan,” jelasnya.
(okezone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar