• Breaking News

    BACA BERITANYA TERBARU DISINI

    Rabu, 25 Agustus 2021

    Makin Popular, Tik Tok Miliki 2 Miliar User, Ini Era Digital Baru Bagi mereka

     
    Siapa tak kenal aplikasi tiktok. Pesona TikTok memang semakin tak terhindari. Sebagai aplikasi digital yang baru saja menetas dua tahun lalu, TikTok meraih prestasi terbesarnya dengan berhasil mencapai total unduhan yang fantastis. Bahkan, TikTok sudah menguasai pasar jauh di atas Instagram, YouTube dan aplikasi pesaingnya, dengan meraup hampir dua miliar pengguna.Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari pesatnya perkembangan TikTok dalam merajai bisnis aplikasi digital. Baik sebagai sebuah brand yang berhasil membuat produk yang menarik dan diminati, atau juga karena kepekaannya terhadap permintaan pasar, TikTok menjadi brand yang patut diacungi jempol dan dapat dijadikan panutan oleh pelaku brand lainnya.

    Menyoal TikTok sebagai rajanya platform media sosial (Medsos) baru, tidak ada salahnya jika menilik berbagai hal mengenai aplikasi fenomenal satu ini. Mulai dari strategi marketing TikTok, sampai dengan user interface yang memudahkan pengguna menggunakan aplikasi tersebut. Tak heran, TikTok layak dikatakan sebagai aplikasi generasi milenial.Founder Inhands Agency Deo Cardi Nathanael mengatakan, pihaknya bahkan membuat divisi khusus berkolaborasi dengan Society Management untuk membantu brand jika membutuhkan jasa mengelola Tiktok mulai dari pembuatan ide, pemilihan talent, pengisian voice over, pembuatan serta editing video, hingga pengaturan jadwal posting content di aplikasi tersebut.



    "Inhands Agency juga sudah menjadi agency partner dengan Tiktok sehingga bisa memberikan jasa Tiktok Ads Management serta Tiktok KOL Management atau creator Tiktok untuk menyebarluaskan sebuah campaign dan awarness dari brand," ungkap Deo Cardi kepada Beritasatu.com, Selasa (24/8/2021).Deo Cardi menjelaskan, semua brand tentunya mempunyai kebutuhan dan menginginkan aktivasi di platform Tiktok. "Kami selaku partner, bisa menjadi pilihan pertama untuk mengembangkan brand melalui aplikasi Tiktok," jelasnya.


    Fitur Keamanan dan Privasi Pengguna TikTok Akan Ditingkatkan


    Menurut Deo Cardi, layaknya sebuah pertandingan, pelaku brand juga saling memperebutkan atensi para pemirsanya. Segala upaya dilakukan agar brand tersebut menjadi pusat perhatian.Jika brand sudah berhasil mencuri atensi atau bahkan sudah mendapatkan kepercayaan publik, maka hal tersebut akan berpengaruh sangat besar pada penjualan produk. Jika sudah begini, maka brand akan tumbuh semakin besar dan semakin dikenal.


    "Satu-satunya yang harus dilakukan adalah dengan terus memenuhi ekspektasi publik, baik lewat kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, serta citra brand yang dijaga dengan baik. Skema tersebut adalah skema bisnis paling ideal yang ingin diwujudkan oleh semua pelaku bisnis," imbuhnya.Sebagai sebuah platform medsos yang memfokuskan dirinya sebagai wadah komunitas kreator video, produk TikTok jelas mempunyai pembeda yang terlihat serupa namun jelas berbeda dibanding pesaingnya.


    Instagram memiliki fokus yang berbeda-beda, seperti foto dan video. Konten-kontennya lebih beragam dan luas, mulai dari konten informatif yang serius, sampai dengan konten ngasal yang nirfaedah. Sementara, Twitter lebih berfokus pada konten micro-bloging, dan YouTube lebih banyak berfokus pada konten video berdurasi panjang.Di sisi lain, kata Deo Cardi, konten-konten di TikTok didominasi oleh video-video dengan durasi singkat, kreatif, menghibur, dan challenging untuk diikuti.


    "Menurut Digital Marketing Institute, viral merupakan tiket emas menuju popularitas. Dari sini kita sudah dapat menarik kesimpulan, TikTok mampu berada di posisi puncak berkat adanya video-video viral yang dihasilkan dari para penggunanya," tandasnya.


    Milenial dan Gen-Z

    Belakangan ini, medsos semakin disesaki oleh banyaknya kepentingan politik yang rumit dan terkesan mengadu domba. Platform seperti Instagram, Facebook dan Twitter juga menjadi medan perang perseteruan politik."Hal tersebut hampir tidak pernah terlihat di TikTok. Pengguna aplikasi ini memfokuskan dirinya pada konten-konten yang terkesan cringey atau norak, tapi tetap membuat orang lain penasaran, sampai akhirnya tertarik untuk ikut mencoba," kata Deo Cardi.Setidaknya, ada lima kategori konten paling viral dan diminati oleh muda-mudi di Indonesia. Kelima kategori tersebut adalah konten komedi, vlog, fashion dan kecantikan, talenta, dan kuliner.

    "Karya-karya dihasilkan memang terkesan seperti konten yang kurang berfaedah. Namun, nyatanya konten yang menonjolkan aspek seru-seruan, ataupun konten video challenge untuk melakukan sesuatu, ternyata banyak diminati anak-anak muda generasi milenial dan Gen Z," tandasnya.Menurut Deo Cardi, pertanyaan selanjutnya yang muncul dibenak oleh para pelaku brand dan kreator konten adalah apakah ini sudah waktunya untuk merambah TikTok?


    Sama halnya seperti konten kreator, para brand juga mulai merambah TikTok untuk berburu audiens yang lebih luas. Sebut saja brand-brand besar seperti Chipotle, Crocs, Guess, atau bahkan NBA yang aktif menyebarluaskan tagar sesuai slogan perusahaannya masing-masing di TikTok."Jika dilihat dari begitu besarnya antusiasme dari masyarakat, maka mulai melirk TikTok sebagai strategi marketing baru yang potensial adalah jawaban yang tepat. Jadi, sudah mulai tertarik untuk memperluas jaringan brand ke TikTok belum?" pungkas Deo Cardi.


    Sumber: BeritaSatu.com

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Popular