• Breaking News

    BACA BERITANYA TERBARU DISINI

    Senin, 17 Juli 2017

    Kejam, Bapak Ini Di Usir Keluarganya Hingga Meninggal Di Atas Becak



    Bajingan tak punya rasa kemanusiaan begitulah sifat keluarga dari almarhum kakek ini, sebagaimana diberitakan dari tribunnews.com, Hidup Muhammad Agus Hariono (51) terbilang sangat memilukan.Pria yang sehari-hari hidup sebatang kara di atas becak kawasan Putro Agung Gang III Jalan Rangkah, Tambaksari Surabaya ini sering mendapat bantuan makanan dari warga.

    Bahkan hingga dirinya tewas di atas becak, keluarganya pun diketahui tak mau mengurus jenazahnya.Agus ialah anak pertama yang juga tinggal dengan ayah tirinya.Usai ibunya meninggal, kehidupan Agus mulai terlantar, diusir keluarga dan tak diurus."Kata warga disini sempat diusir keluarga ayah tirinya setelah ibunya meninggal. Dulu tinggalnya ya di rumahnya yang ditempati sama almarhum ibu dan ayah tirinya itu," ujar Supriyadi (47) Ketua RT III Putro Agung, Rangkah, Tambaksari kepada TribunJatim.com, Senin (17/7/2017).

    Saat TribunJatim.com mendatangi rumah almarhum di Jalan Putro Agung No 38, terlihat rumah berpagar hitam yang sedang ditinggal penghuninya.Meski lampu pijar berwarna putih menyala di balik selambu berwarna merah muda menutupi ruang tamu, tak ada seorang pun yang menyambut wartawan TribunJatim.com.Agus yang hidup serba kekurangan harus membawa baju-bajunya di bungkusan tas plastik di atas becak.Tumpukan baju tak layak pakai itu diletakkan di belakang kursi becak bersama kardus dan botol minuman plastik.Becak bercat warna biru itu pun terlihat mulai berkarat dengan bagian penyangga kanan yang sudah patah dan disambung kayu dan lilitan tali rafia kuning.

    "Pas meninggal, baju-baju di dalam kresek ini numpuk. Sebagian kita pindah di kardus. Sepertinya beliau juga baru beli kain warna hitam dan biru dongker dibungkus kresek hitam. Insyallah kita sumbangkan jika ada yang mau," ujar Supriyadi.Belum dipastikan apa sebenarnya penyebab meninggalnya kakek Agus.Namun Supriyadi menduga almarhum meninggal karena sakit."Mungkin sakit, perut kosong sering kena angin malam," ujar Supriyadi.

    SDiberitakan sebelumnya, almarhum kakek Muhamad Agus Hariono (51) ini diketahui warga tewas di atas becak.Hal yang mengiris hati, jenazahnya ditolak keluarga ayah tirinya, mereka tak lagi mengurus kakek Agus saat hidup hingga ajalnya menjemput."Saat ditemui warga untuk persiapan pemakaman keluarga berkali-kali bilang, ga urus. Ga urus. Aku ga urus," ujar Supriyadi sembari menirukan suara keluarga almarhum.Akhirnya menggunakan ambulance pinjaman warga, jenazah kakek dibawa ke Balai RT III untuk persiapan pemakaman hingga dimakamkan menggunakan iuran warga.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Popular